TELAH diketahui bahwa di dalam tubuh manusia terdapat tiga cairan yang berfungsi sebagai pelindung alami. Salah satunya air liur. Meskipun air liur dikenal sebagai cairan tubuh menjijikan, namun air liur sangat penting untuk mendiagnosa kesehatan.
Menurut para peneliti di Johns Hopkins University’s Center untuk Interdisciplinary Saliva Bioscience Research, ada beberapa fakta menarik seputar air liur, seperti penjelasan yang dikutip dari Livescience, Jumat, (26/12/2014).
Skrining ludah
Sepertiga dari korban serangan jantung meninggal tanpa mengetahui apakah mereka memiliki kolesterol tinggi, hipertensi, atau faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko serangan jantung. Ini karena mereka enggan melakukan tes darah yang dianggap menyakitkan.
Sekarang, sebuah studi baru mengusulkan tes air liur untuk menggantikan tes darah standar. Menurut para peneliti, ludah mengandung protein yang sama, yang disebut protein C-reaktif, yang menunjukkan risiko penyakit jantung saat ditemui dalam darah pada tingkat tinggi.
Kedekatan anak perempuan dan ayah
Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan yang memiliki kedekatan dengan ayah mereka akan telat memulai pubertas, lebih lama untuk mulai berkencan, dan lebih mungkin untuk menjadi monogami. Jawaban dari ini adalah karena ludah. Para peneliti menemukan bahwa, ketika hubungan ayah dan anak gadis justru ditandai dengan penolakan, kekacauan, dan kekerasan, air liur mereka akan menunjukkan tingkat hormon stres kortisol yang lebih rendah dari normal di pagi hari.
Sementara tingkat kortisol tinggi ketika anak membahas masalah atau kecemasan dengan teman teman. Ketidakseimbangan ini menunjukkan emosi berlebihan terhadap situasi stres, suatu sifat yang negatif dapat mempengaruhi pilihan hidup dan manajemen stres.
Air liur penanda stres
Stres memicu peningkatan aliran adrenalin, peningkatan denyut jantung, dan air liur. Kelenjar ludah membanjiri mulut dengan enzim yang disebut saliva alpha-amilase (SAA), dan ini dapat berfungsi sebagai penanda stres. Stres atau trauma emosional yang dialami wanita hamil juga ditemukan dapat mempengaruhi kesehatan janin.
Meludah dan kekebalan tubuh
Ada kebiasaan di mana ibu mengemuti makanan bayi yang dipraktekkan di banyak budaya di dunia. Sekarang, hal itu mungkin akan datang kembali dalam mode di Barat berkat penelitian yang menunjukkan bahwa air liur ibu membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayinya.
Paparan patogen penyakit yang hadir dalam ludah seorang ibu dapat mengajar sistem kekebalan tubuh anak agar dapat menghadapi patogen yang sama di kemudian hari. Hal ini juga dapat mengurangi risiko penyakit autoimun, seperti asma, yang umum di negara-negara industri.
0 comments:
Post a Comment