Bipolar disorder adalah gangguang kejiwaan yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa mania (kebahagian) dan depresi (kesedihan) yang berubah secara tiba-tiba. Persentase penderita bipolar disorder memang tergolong rendah jika dibandingkan dengan skizofrenia, namun begitu penderita bipolar disorder bisa sangat dekat dengan kematian jika saja saat mengalami mood swings yang drastis ia mengambil jalan pintas mengakhiri hidup.
Penyebab Dan Gejala Penyakit Bipolar Disorder
Sejauh ini masalah genetik merupakan penyebab Gejala Penyakit Bipolar Disorder yang banyak terjadi. Seseorang akan memiliki peluang terkena bipolar disorder jika kedua atau salah satu orang tuanya punya riwayat penyakit gangguan kejiwaan ini.
Kelainan bipolar disorder ini tergolong sebagai kelainan yang terjadi dalam jangka panjang. Gejala biasanya tidak mudah dikenali saat awal-awal mengidapnya, tapi setelah bertahun-tahun menderita barulah bisa terdiagnosis menderita bipolar disorder. Sejauh ini kebanyakan penderitanya adalah remaja yang beranjak dewasa. Mereka bisa saja mengalami gejala sejak masih anak-anak.
Untuk mengenali gejala penyakit gangguan bipolar disorder berikut adalah gejalanya berdasarkan fase suasana hatinya.
Tanda dan gejala penyakit bipolar disorder fase mania:
- Mudah tersinggung
- Mudah marah
- Merasa dirinya sangat penting
- Gembira berlebihan
- Merasa kaya / memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan orang lain
- Penuh ide dan semangat baru
- Mendengar suara orang lain yang tidak bisa didengar orang selain dia
- Cepat berpindah dari ide yang satu ke ide yang lain
- Hasrat seksual meningkat
- Sangat aktif dan gerak cepat
- Menyusun rencana yang tidan masuk akal
- Bicara dengan sangat cepat sehingga pembicaraannya tidak mudah dimengerti orang lain
- Suka menghambur-hamburkan uang
- Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba tetapi cenderung membahayakan
- Mudah memberikan kritik pada orang lain
- Merasa sangat mengenal orang lain
- Kesulitan tidur
- Susah menahan diri dalam perilaku sehari-hari
- Merasa sangat bersemangat seakan waktu sehari tidak cukup 24 jam
Tanda dan gejala penyakit bipolar disorder fase hipomania:
Hampir sama dengan fase mania. hanya saja pada tahapan ini penderita lebih tenang dan tidak mengalami halusinasi maupun delusi. Gejalanya meliputi:
- Bersikap optimis, selalu lebih aktif, tampak gembira namun cepat marah
- Bersemangat dan penuh energi dengan munculnya kreativitas
- Kebutuhan tidur menurun
Tanda dan gejala penyakit bipolar disorder fase depresi :
- Perasaan sedih yang berkepanjangan
- Suasana hati yang murung
- Sering menangis atau menangis tanpa alasan
- Tidak bisa merasakan kegembiraan
- Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu
- Tidak bergairah, bertenaga dan mudah letih
- Kesulitan berkonsentrasi’
- Merasa bersalah dan berdosa
- Merasa tidak berguna dan berputus asa
- Pesimistis
- Kurang percaya diri dan rendah diri
- Kehilangan nafsu makan atau sebaliknya justru makan berlebihan
- Berat badan menurun atau malah bertambah
- Masalah tidur, bisa saja kesulitan untuk tidur, tidur berlebihan atau malah bangun lebih awal
- Mual
- Menghindari komunikasi dengan orang lain
- Menghilangnya hasrat seksuat
- Berpikir untuk bunuh diri
Tanda dan gejala bipolar disorder fase campuran :
Pada tahapan ini penderita akan mengalami suasana hati fase mania dan depresi secara bersamaan. Fase innilah yang sangat membahayakan bagi penderita bipolar disorder. Pada fase ini penderita cenderung memiliki keinginan untuk bunuh diri yang tinggi karena adanya kelelahan, halusinasi, delusi dan juga putuh asa. Adapun gejalanya antara lain::
- Pada orang disekitarnya penderita sering membicarakan masalah kematian dan keingingan untuk mati
- Memiliki pandangan pribadi tentang kematian
- Mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol secara berlebihan
- Kadang penderita akan lupa pada tagihan seperti tagihan telepon atau listrik
Bagi penderita Gejala Penyakit Bipolar Disorder sangat penting untuk melakukan gaya hidup sehat. Untuk mengontrol bipolar disorder penderita harus mengkonsumsi obat yang telah diresepkan dokter dengan tepat waktu dan teratur, membiasakan diri untuk tidur di waktu yang sama dengan lampu yang dimatikan, pola makan sehat dengan tidak mengkonsumsi alkohol, narkotika, makanan dan minuman yang mengandung kafein. Penting juga untuk orang sekitar memantau dan memberikan dukungan.
0 comments:
Post a Comment